Piano : Tanah Airku
Pada tanggal 21 Agustus 2024 itu, aku dan tim sangat bersemangat mengikuti lomba. Tantangannya adalah memindahkan bola kecil menggunakan sumpit ke atas melalui kerangka besi. Dengan penuh konsentrasi, kami berusaha sebaik mungkin. Tawa dan canda teman-teman menambah semangat kami. Meski permainan ini agak sulit, kami tetap menikmati setiap momennya. Rasanya sangat menyenangkan bisa bekerja sama dan mencoba sesuatu yang baru, ini. Yang pasti, pengalaman ini tak terlupakan!
17 Agustus 2024
Para
cosplayer berpose dengan percaya diri, menampilkan kostum-kostum yang teliti
dan detail. Tak hanya itu, mereka juga menghidupkan karakter-karakter favorit
mereka dengan akting yang mengagumkan. Pengunjung mall tak henti-hentinya
mengabadikan momen-momen ini dengan kamera mereka.
Cosplay
Kucing Pallas
Kucing pallas atau terkenal dengan nama ilmiah Otocolobus manul ini terlihat cukup imut dengan kepala dan telinganya yang berbentuk bulat. Kucing yang habitat aslinya berasal dari kawasan Asia Tengah ini memiliki bulu yang cukup lebat.
Ciri fisik lain yang khas dari kucing ini adalah pupilnya yang bulat, berbeda dengan kucing lain yang lonjong.
Kucing ini sudah dipastikan cukup berbahaya jika dipelihara oleh manusia, pasalnya kucing ini bukanlah hewan sosial seperti kucing biasanya. Ia lebih senang menyendiri di habitat aslinya dan sangatlah menjaga teritorialnya.
Mereka sangat tidak suka ada makhluk hidup lain yang masuk ke wilayahnya, apalagi menyentuhnya.
Black Footed
Kucing yang paling berbahaya bukanlah cheetah, jaguar atau pun harimau. Terlihat menggemaskan dengan kaki pendek dan wajah yang bulat, namun nyatanya black footed cat terkenal cukup berbahaya.
Sekilas kucing ini tampak lucu, hanya saja yang paling mencurigakan adalah corak dan warna bulunya yang mirip sekali dengan macan.
Kucing ini dikatakan berbahaya karena mampu membunuh 10 sampai 14 mangsa hanya dalam waktu semalam saja. Mereka adalah hewan pembunuh yang efisien, menurut penelitian, faktanya ia mampu membunuh 60 persen mangsanya pada saat proses perburuan.
Ini lebih hebat tiga kali lipat daripada singa yang tingkat keberhasilannya hanya 20 persen saja. Itulah mengapa kucing lucu dan imut ini sangat berbahaya bagi mangsanya di habitat aslinya.
Itulah dia spesies kucing yang penampilannya imut namun sangat berbahaya jika dipelihara oleh manusia. Jangan terkecoh dengan penampilannya yang imut, padahal kenyataannya dia bisa saja menerkam mu.
2 Kucing Terlihat Imut Tapi Sebenarnya Berbahaya!
Perfilman Jepang tak lagi asing ketika membahas tentang membungkus tragedi dalam bentuk terbaiknya. Salah satu film Jepang, bagaimanapun, rasanya pantas jika film satu ini, Grave of The Fireflies garapan Isao Takahata dari Studio Ghibli pada tahun 1988 menyandang gelar film anime dengan cerita paling menyedihkan yang pernah ada.
Grave of the Fireflies berlatar di Kobe pada tahun 1945. Film ini mengisahkan dua bocah, Seita dan adiknya Setsuko, terperangkap dalam pertarungan pertahanan diri selama bulan-bulan terakhir Perang Dunia II.
Dan inilah lima alasan kenapa Grave of the Fireflies pantas mendapat gelar film animasi Jepang tersedih sepanjang masa.
1. Perang digambarkan sebagai kekuatan alam yang mengerikan
Kalau film ini bergenre action, pasti akan dilengkapi oleh banyaknya special effects, aktor dan aktris yang begitu agresif dalam berperan. Karena menggunakan animasi, maka sutradara lebih mampu untuk membuat adegan-adegan yang bikin jiwa kita penyok dan tertohok.
Efek perang digambarkan sebagai kekuatan yang sewenang-wenang dan tanpa ampun seperti tsunami. Bom milik Amerika jatuh dari langit seperti hujan lebat. Api memakan segala sesuatu di jalannya seperti binatang buas. Warga sipil melarikan diri dalam ketakutan ketika mereka berjuang untuk melarikan diri dari serangan tanpa henti.
2. Kemanusiaan ditunjukkan pada kondisi terburuknya
Mereka dibawa oleh kerabat jauhnya, hanya untuk mendapat penolakan dan caci maki ketika persediaan mulai makanan berkurang. Akhirnya, mereka diusir. Bukan hanya politisi dan tentara yang mampu menimbulkan kesengsaraan di masa perang, isolasi dari orang terdekat adalah jenis trauma tersendiri.
3. Cinta tidak cukup untuk bertahan hidup
Cinta Seita terhadap adiknya adalah hal yang penting untuk membuat keduanya melalui perjalanan mengerikan. Tapi mereka selalu menemui permasalahan seputar kelaparan dan keputusasaan.
Kita selalu mendapat petuah bahwa "love is all you need" tapi cinta itu sendiri gak akan cukup untuk membantu penyintas perang bisa menyelamatkan diri dari kelaparan dan kematian.
4. Kepolosan akan dihancurkan
Setsuko merupakan karakter paling memilukan di film ini. Seorang anak kecil yang jatuh cinta pada kehidupan (dan tidak dapat memahami mimpi buruk yang berlangsung di sekitarnya), ia hanya dapat menonton dengan kebingungan ketika lingkungannya dihancurkan dan orang-orang di sekitarnya jatuh menjadi korban dari konflik bersenjata tanpa ampun. Dia tidak memiliki kepentingan dalam pertempuran ini selain untuk bertahan hidup.
5. Film ini berdasarkan peristiwa nyata
Grave of the Fireflies didasarkan pada cerita pendek dengan judul yang sama oleh novelis Akiyuki Nosaka, yang memang tinggal di Kobe ketika ia masih kecil. Dia kehilangan dua saudara perempuannya karena kekurangan gizi, dan ayah angkatnya juga terbunuh. Nosaka dilaporkan menghabiskan sisa hidupnya bergulat dengan rasa bersalah atas kematian mereka.
Pasukan Sekutu menjatuhkan lebih dari 150.000 ton bom di Jepang selama tahap penutupan Perang Dunia II. Sebanyak 330.000 orang tewas. Sementara film yang diadaptasi dari cerita Akiyuki ini adalah fiksi, kisah Seita dan Setsuko adalah satu dari ratusan ribu cerita yang dibagikan oleh rekan-rekannya di kehidupan nyata.
Grave of the Fireflies sama pedih dan menyayat hati seperti halnya film dan anti-perang pada intinya. Film ini merupakan bagian penting dari kanon Ghibli dan sebuah mahakarya sinema dunia, yang pesannya tidak pernah lekang dimakan zaman.
5 Fakta Kalau 'Grave of The Fireflies' adalah Anime Paling Sedih
Menanam tanaman mungkin bukan masalah di daerah pedesaan di mana lahan kosong masih tersedia banyak. Namun, di kota besar dengan masalah keterbatasan lahan, orang-orang mulai mencari alternatif untuk bisa memelihara tanaman tanpa perlu halaman yang luas.
Mulai dari vertical garden, tanaman di dalam pot yang ditempatkan di dalam ruangan, hingga kemudian tanaman di dalam pot ini berinovasi dan dipercantik menjadi terrarium. Terrarium adalah tanaman yang ditanam di dalam wadah yang terbuat dari kaca. Diibaratkan, wadah kana ini merupakan pot yang menjadi tempat tumbuhnya tanaman.
Terrarium tidak hanya memberikan kesan alami dan hijau di dalam ruangan akibat lahan yang terbatas, tetapi juga menambah sisi estetika ruangan. Perpaduan antara tanaman, tanah yang digunakan, dan wadah kaca yang memiliki beraneka ragam rupa menciptakan sebuah estetika sendiri yang digemari para peminat terrarium.
Bagi Anda yang belum terlalu familiar dengan terrarium, Dekoruma akan membantu Anda untuk mengenali lebih dekat kreasi tanaman yang satu ini dengan mengetahui apa saja kelebihannya dan kekurangannya.
Mudah Ditemukan, Dibuat, dan Ditempatkan
Dengan peningkatan tren terrarium, Anda bisa dengan mudah mendapatkannya di toko-toko tanaman fisik maupun online, tentunya dengan ragam variasi. Variasi dalam hal ini adalah variasi wadah kacanya dan tanaman yang ada di dalamnya. Mayoritas tanaman yang digunakan adalah tanaman-tanaman berukuran kecil seperti sukulen, dedaunan kecil, dan bunga.
Anda juga bisa dengan mudah menemukan cara membuat terrarium sendiri dari internet atau mengikuti kelas workshop pembuatan terrarium yang sudah mulai banyak tersedia. Caranya relatif mudah diikuti dan bahan-bahannya pun mudah ditemukan. Sebagai gambaran, Anda bisa menggunakan toples kaca yang banyak tersedia untuk membuat terrarium.
Bentuk dan penampilannya yang cantik mudah ditempatkan di mana saja dengan berbagai gaya dan desain interior. Tidak ada batasan untuk meletakkan terrarium di ruangan mana pun, baik di dalam atau di luar rumah.
Saat Anda membuat terrarium sendiri, ini bisa menjadi sarana untuk menyalurkan kreativitas. Kehadiran terrarium pun bisa memberikan beberapa manfaat positif secara psikologis. Biasanya, proses pembuatannya membuat seseorang menjadi rileks dan lebih segar. Ditambah dengan suasana alami yang diberikan oleh terrarium, pemiliknya dapat merasakan berbagai efek yang menguntungkan mulai dari meningkatkan mood, rasa bahagia, produktivitas, serta mengurangi stres.
Mempercantik Hunian Tanpa Makan Tempat
Terutama bila hunian Anda memiliki ruang terbuka hijau yang terbatas atau tidak ada sama sekali, seperti rumah kos atau apartemen, terrarium bisa menjadi pilihan yang tepat. Secara estetika, terrarium juga bisa tampil lebih menggugah, mengingat tren terrarium di media sosial yang masih bergulir. Anda juga bisa membagikan momen membeli atau membuat terrarium dengan teman-teman Anda di media sosial.
Termasuk Barang Pecah Belah
Di antara kelebihannya, terrarium juga memiliki beberapa kekurangan yang mesti diperhatikan saat akan memilikinya. Selain perawatannya yang lebih ekstra, terrarium juga berisiko untuk pecah bila Anda tidak berhati-hati. Sayang sekali bila Anda menyenggol terrarium, dan hancur begitu saja. Maka dari itu, proses perawatannya harus teliti dan hati-hati.
Perlu Perawatan Ekstra
Dibanding tanaman yang tumbuh secara alami di luar ruangan, terrarium perlu perhatian lebih ekstra yang berarti lebih banyak memakan waktu dan tenaga. Jumlah air dan pupuknya harus pas untuk menjaga tanaman di dalamnya tetap hidup. Terrarium harus tetap diberikan sinar matahari dan tentunya wadah kaca yang tidak boleh kotor. Bila Anda tidak bisa berkomitmen untuk melakukan perawatan terrarium, sebaiknya tidak usah memelihara terarium.